Mahyeldi Ansharullah Sosok Pemimpin Yang Amanah
Pemimpin masa depan rakyat Sumbar
Sosial budaya Minangkabau tidak lepas dari hukum (Syara'), berpedoman kepada Al Qur'an (Kitabullah)
Simbol kepemimpinan di Minangkabau adalah Penghulu Adat, pemimpin kaum dalam nagari, seorang pemimpin yang adil dan bijak, semua keputusan berdasarkan azas musyawarah dan mufakat.
Sosok pemimpin seperti inilah yang cocok untuk memimpin daerah Sumatera Barat, indak barajo dihati, tapi barajo ka panji adat yang berazaskan al qur'an.
Umaroh dan Ulama
Mahyeldi Ansharullah sekarang sedang menjabat sebagai Walikota Padang untuk periode kedua, kesuksesan beliau memimpin masyarakat Kota Padang yang sudah banyak perubahan baik secara ekonomi maupun penataan kota yang asri dan indah.
Mahyeldi Ansharullah juga seorang ulama, guru dan panutan buat warganya. Kesederhanaan beliaulah yang membuat masyarakat dekat dengannya, buat Mahyeldi rakyatlah yang memiliki mandat konstitusi oleh karena itu besar harapan rakyat agar Mahyeldi mau pegang mandat konstitusi itu untuk memimpin Sumbar kedepan.
Kembalikan maruah adat basandi syara' dan syara' basandi kitabullah, saat ini terlihat jelas bahwa adat itu hanya sebatas bibir saja dan ada pada ucapan belaka tetapi aplikasinya sedah berangsur-angsur dilupakan.
Terbukti saat ini generasi muda minangkabau tidak peduli lagi tentang adat istiadat kadangkala juga para orang tua tidak melestarikan budaya adat ditengah-tengah keluarga.
Inilah pekerjaan rumah buat pemimpin Sumbar kedepan, babaliak ka asa mulo yang dalam pepatah minang "adat ndak lapuak dek hujan ndak lakang dek paneh" terus dilestarikan dan dijaga dengan baik.
Budaya Alam Minangkabau merupakan tanggung jawab pemimpin Sumbar untuk melestarikan sehingga tradisi dan adat istiadat selalu hidup ditengah-tengah masyarakat. Harapan tatumpang ka buya Mahyeldi untuk mewujudkannya.
By: Aidil Ali
Mahyeldi Ansharullah
Sumatera Barat adalah daerah yang berbasis Adat Basandi Syara'dan Syara' Basandi Kitabullah, yang terbingkai pada Alam Minangkabau, history Minangkabau mengutamakan tentang adat istiadat dan adat yang diadatkan untuk pedoman dalam berkehidupan.Sosial budaya Minangkabau tidak lepas dari hukum (Syara'), berpedoman kepada Al Qur'an (Kitabullah)
Simbol kepemimpinan di Minangkabau adalah Penghulu Adat, pemimpin kaum dalam nagari, seorang pemimpin yang adil dan bijak, semua keputusan berdasarkan azas musyawarah dan mufakat.
Sosok pemimpin seperti inilah yang cocok untuk memimpin daerah Sumatera Barat, indak barajo dihati, tapi barajo ka panji adat yang berazaskan al qur'an.
Umaroh dan Ulama
Mahyeldi Ansharullah sekarang sedang menjabat sebagai Walikota Padang untuk periode kedua, kesuksesan beliau memimpin masyarakat Kota Padang yang sudah banyak perubahan baik secara ekonomi maupun penataan kota yang asri dan indah.
Mahyeldi Ansharullah juga seorang ulama, guru dan panutan buat warganya. Kesederhanaan beliaulah yang membuat masyarakat dekat dengannya, buat Mahyeldi rakyatlah yang memiliki mandat konstitusi oleh karena itu besar harapan rakyat agar Mahyeldi mau pegang mandat konstitusi itu untuk memimpin Sumbar kedepan.
Kembalikan maruah adat basandi syara' dan syara' basandi kitabullah, saat ini terlihat jelas bahwa adat itu hanya sebatas bibir saja dan ada pada ucapan belaka tetapi aplikasinya sedah berangsur-angsur dilupakan.
Terbukti saat ini generasi muda minangkabau tidak peduli lagi tentang adat istiadat kadangkala juga para orang tua tidak melestarikan budaya adat ditengah-tengah keluarga.
Inilah pekerjaan rumah buat pemimpin Sumbar kedepan, babaliak ka asa mulo yang dalam pepatah minang "adat ndak lapuak dek hujan ndak lakang dek paneh" terus dilestarikan dan dijaga dengan baik.
Budaya Alam Minangkabau merupakan tanggung jawab pemimpin Sumbar untuk melestarikan sehingga tradisi dan adat istiadat selalu hidup ditengah-tengah masyarakat. Harapan tatumpang ka buya Mahyeldi untuk mewujudkannya.
By: Aidil Ali
Komentar
Posting Komentar